Senin, 23 April 2012

Kangen MANTAN

Setitik rindu mengganggu kalbuku
mengingat indahnya candamu saat bersama
laksana embun menyentuhku ketika pagi
samar terasa bayangmu melangkah pergi
ku tertunduk berderai bulir bening disudut mata
terhenyak dari seribu mimpi tak berujung bahagia
sadarkan rapuhnya jiwa tanpa makna
bagai lemahnya bunga tanpa tangkai
sejuta mimpi telah kita sulam
merenda asa setinggi nirwana
khayalkan damainya jiwa saat kau genggam
namun semua telah tenggelam di balik malam
Tuhan, cintaku terbawa olehnya
kemana harus ku pergi menjemputnya
sakit saat menatap matanya
mendengar suara yang terdengar lelah
Hinakah ku tuk dicinta?
tak pantaskah daun hidup dengan bunga
bukankah jika bersama akan indah?
kemana ku harus melangkah?
tertatih sudah langkahku
menyeret sakitnya beban dibatin ini
air mata tak puaskan duniamu
biarkan ku tetap tertunduk disini
Tuhan, jika tak kau izinkan ku dengannya
izinkan cintanya hidup dan mati dijiwa ini
takkan ku sakiti cintanya meski ku tak memiliki raganya
karna ku tau dia rasakan juga betapa cintaku tulus untuknya
Tuhan tolong jaga dia, telah ku tepati janjiku mencintainya hingga kini.


1 komentar: